Blind spot merupakan titik buta kendaraan, yakni jarak bidang pandang yang tak terlihat oleh pengemudi pada saat berkendara. Titik buta ini antara kendaraan satu dengan yang lainnya berbeda. Untuk truk, faktor yang mempengaruhi blind spot adalah desain kendaraan yang bervariasi.
Faktor lainnya yang mempengaruhi adalah terbatasnya jangkauan kaca spion dan muatan dari bahan yang dapat mengaburkan pandangan. Namun selain pengemudi, kini setiap pabrikan kendaraan sudah banyak yang memperhatikan blind spot pengemudi. Banyak pabrikan mobil yang menambahkan fitur seperti blind spot monitoring yang membantu menjangkau titik buta.
Area Blind Spot Truk
Saat berkendara, menjaga keselamatan diri dan pengguna jalan yang lain menjadi prioritas utama. Pengetahuan titik blind spot penting untuk menghindari kecelakaan akibat lalai saat menjaga jarak aman pada titik buta ini.
Berikut ini beberapa titik blind spot pada truk yang harus diketahui.
Area Belakang
Area belakang menjadi titik blind spot paling besar pada truk. Ini karena pandangan pengemudi akan terhalang muatan kargo.
Kabin truk tidak mempunyai kaca spion, sehingga tak dapat melihat situasi di belakang kendaraan. Pandangan terbatas ini dapat menyebabkan pengemudi tak melihat kendaraan yang jaraknya dekat di belakangnya.
Area Depan
Meskipun berada di depan pengemudi, akan tetapi posisi duduk dari pengemudi lebih tinggi dari mobil biasa. Sehingga pandangannya ke depan kabin terbatas. Untuk area titik buta ini sekitar 2 meter dari kabin, yakni di depan jendela utama.
Area kiri
Area titik buta selanjutnya adalah samping kiri, karena biasanya pengemudi berada di sebelah kanan. Agar dapat melihat blind spot yang ada di sebelah kiri, pengemudi terlebih dahulu harus berbelok ke kiri.
Titik blind spot ini kurang lebih tiga meter atau memanjang tiga jalur di sebelah kiri. Agar mengemudi lebih aman, untuk memantau situasi di area kiri dari titik blind spot, maka bisa membawa kernet.
Area Kanan
Meskipun tempat duduk pengemudi berada di sebelah kanan, akan tetapi masih terdapat area yang tak terlihat oleh pengemudi. Titik blind spot area kanan kendaraan ini cukup besar. Membentang dari samping kanan kabin truk hingga memanjang tiga jalur lalu lintas di bagian kanan.
Tips Mengatasi Blind Spot
Blind spot truk dengan kendaraan lainnya berbeda. Truk mempunyai titik buta lebih besar, sehingga pengemudi harus lebih berhati-hati. Terutama ketika berpindah jalur maupun melakukan manuver yang lain.
Jaga Jarak Aman
Pastikan menjaga jarak 2 hingga 3 meter dengan kendaraan di depan maupun belakangnya. Jarak aman ini juga untuk menghindari potensi dari kecelakaan truk. Karena bisa saja muatan truk tumpah ke belakang ketika berada di tanjakan.
Hati-Hati Ketika Menyalip
Ketika hendak menyalip, berikan isyarat berupa klakson atau menggunakan lampu dim. Selain itu, pastikan situasi pada saat akan menyalip cukup aman. Ketika berkendara harus bersabar dan konsentrasi, perhatikan rambu lalu lintas.
Memanfaatkan Teknologi dan Inovasi
Saat ini, beberapa truk modern sudah memiliki kelengkapan menggunakan sistem peringatan blind spot. Hal tersebut dapat membantu pengemudi untuk mengidentifikasi kendaraan yang ada di sekitar.
Kemudian ada pula kamera dan sensor yang membantu pengemudi melihat kendaraan di sekitar truk dengan lebih baik, termasuk blind spot. Bahkan, sudah terdapat pengembangan desain truk yang mengurangi blind spot. Seperti desain bodi ergonomis sehingga dapat meningkatkan visibilitas pengemudi.
Banyak kasus kecelakaan terjadi akibat jarak kendaraan terlalu dekat dan berada di area blind spot. Misalnya saja mobil kecil atau sepeda motor berada di area titik buta, sehingga pengemudi truk tak melihat. Alhasil, truk yang berpindah jalur atau berbelok dengan tiba-tiba menjadi penyebab tabrakan.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui area blind spot dan berhati-hati saat berkendara. Kemudian semakin banyak kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi modern dengan sistem peringatan blind spot, maka risiko kecelakaan akibat titik buta juga semakin sedikit.