Standar Tekanan Angin Ban Truk untuk Menghindari Kerusakan

Posted on

Standar tekanan angin ban truk perlu dipahami oleh pecinta otomotif sebaik mungkin. Hal ini karena tekanan angin ban yang kurang ataupun terlalu banyak bisa memicu kerusakan. Misalnya saja ban truk jadi bocor atau meledak.

Standar Tekanan Angin Ban Truk untuk Menghindari Kerusakan
pixabay.com

Selain menyebabkan kerusakan, masalah ini juga bisa memicu kecelakaan. Dengan demikian, kerugian tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri, melainkan juga pengguna jalan lainnya.

Standar Tekanan Angin Ban Truk yang Baik 

Pada dasarnya, setiap kendaraan bermotor memiliki standar tekanan angin ban yang berbeda-beda. Hal ini tidak terkecuali pada truk sekalipun.

Biasanya tekanan angin pada ban truk berbeda untuk sisi depan maupun belakangnya. Untuk ban belakang memiliki tekanan angin antara 100-120 psi. Sementara untuk ban depan, tekanan anginnya berkisar 65-80 psi.

Hal ini berlaku untuk truk, kontainer maupun truk gandeng. Oleh karena itu, saat mengisi angin ban, perhatikan standarnya sebaik mungkin.

Berbicara mengenai standar tekanan angin ban truk, tentu saja berbeda dengan mobil maupun sepeda motor. Tekanan angin ban pada mobil dan motor jauh lebih kecil daripada truk.

Tak mengherankan karena hal tersebut ada kaitannya dengan kapasitas muatan kendaraan. Truk selama ini memang digunakan untuk membawa muatan yang banyak dan besar sehingga membutuhkan tekanan angin ban lebih tinggi.

Alasan Tekanan Angin Ban Depan dan Belakang Berbeda 

Setelah mencermati standar tekanan angin ban truk di atas, tentu bisa mengetahui bahwa standar di bagian depan dan belakangnya berbeda. Rupanya hal ini bukan tanpa alasan.

Alasannya sendiri terungkap lewat akun Instagram @gtradial. Akun tersebut membagikan video berisikan penjelasan kenapa tekanan angin ban depan dan belakang berbeda.

Lalu saat mencermati kolom komentar, ada salah satu warganet yang memberikan respon soal alasannya. Alasannya yaitu untuk menerima beban berat mesin yang ada di bagian depan.

Maka dari itu, tekanan anginnya lebih besar. Penjelasan ini pun dibenarkan oleh akun Instagram @gtradial.

Soal hal tersebut, sebenarnya pernah mengalaminya sendiri saat nebeng truk setelah solo traveling seharian penuh agar lebih hemat budget. Selama berada di dalam truk, terasa kurang nyaman karena bannya seperti bergelombang.

Bahkan laju truknya juga seperti sempoyongan dan tidak stabil. Akhirnya sopir menghentikan truk dan mengecek kondisi ban karena merasakan hal yang sama.

Ternyata tekanan angin ban truk tersebut kurang. Sayangnya, sopir truk tidak bisa mengisi tekanan angin ban karena kurang peralatan.

Untungnya, sang sopir membawa ban cadangan dengan tekanan angin yang sesuai. Setelah diganti, truk kembali nyaman dikendarai.

Standar tekanan angin ban truk memang perlu dipahami oleh setiap pecinta otomotif. Apabila berkendara dengan tekanan angin ban yang sesuai, pastinya terasa aman dan nyaman. Berbagai kerusakan maupun risiko kecelakaan bisa dihindari sebaik mungkin.